![]() |
Foto: Pangdam XV Pattimura, Mayjen TNI. Putranto Gatot Sri Handoyo. (tengah) |
Di balik pesona alam Namrole Ibu Kota Namrole, ada ukiran asa yang kini mulai terwujud berkat sentuhan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Dalam Program Unggulan Kasad TNI Angkatan Darat, TMMD ke-125 hadir sebagai katalisator perubahan, bukan sekadar proyek fisik, melainkan perwujudan aspirasi masyarakat yang lama menjadi kegelisahan.
Kolaborasi erat antara TNI, pemerintah daerah, kepolisian, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam membuka lembaran baru bagi Bumi Bupolo.
TMMD adalah representasi nyata kepedulian TNI, hadir di barisan terdepan, menyentuh wilayah kategori Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Di Desa Leku, seorang Janda dan putranya yang berkebutuhan khusus menjadi saksi bisu bagaimana TMMD hadir sebagai anugerah di tengah kesulitan mereka.
![]() |
Foto: Babinsa Desa Leku, Koptu Jumiadi Bugis. |
Koptu Jumiadi Bugis, Babinsa Desa Leku, menyaksikan langsung bagaimana TMMD ke 125 yang ditangani Kodim 1506 Namlea mampu mengembalikan senyum di wajah yang sempat kehilangan harapan.
![]() |
Foto: Warga Desa Leku, Wa Hadu. |
Wa Hadu, dengan keuletan yang tak pernah pudar, terus menganyam asa melalui lidi sapu dan kakusang di tengah kerasnya kehidupan.
"Beta jual lidi Deng kakusang, kalu laku Katong bisa makan kalu seng laku katong seng makan makanya, Beta manangis siang dengan malam", ungkap nenek usia 80 tahun.
Ukiran tangan TNI bagaikan oase di wilayah yang sementara membangun, menghadirkan harapan akan masa depan yang lebih baik.
TNI-Rakyat bersinergi, bukan hanya membangun infrastruktur, melainkan juga membangun kepercayaan dan mempererat kebersamaan.
![]() |
Foto: Warga Desa Waenono, Petrus Tasane. |
Petrus Tasane, warga Desa Waenono, merasakan betul dampak positif dari kolaborasi ini.
"Dolo sering banjir di katong lokasi, tapi untung ada tmmd masuk katong su rasa banjir rendam katong pemukiman lai", ucapnya.
Menara air yang didirikan TMMD bukan sekadar menyoal masalah air bersih, melainkan simbol harapan yang terukir menjadi kenyataan.
![]() |
Foto: tokoh adat Desa Kamlanglale, Atus Tasane. |
Atus Tasane, tokoh adat Desa Kamlanglale, melihat TMMD sebagai manifestasi impian yang terwujud berkat sinergi dan kerja keras bersama.
"Katong sangat beruntung ada kehadiran TNI bangun sumur bor karena sejauh ini Aer di lokasi ini berwarna kuning dan berbau, setelah TMMD masuk katong merasakan ada harapan atas kebersamaan yang dibangun antara TNI deng Katong Masyarakat",ungkapnya.
TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik, melainkan juga tentang benteng yang melindungi dari ancaman radikalisme, tentang wawasan kebangsaan yang tertanam kuat, tentang layanan kesehatan yang menjangkau hingga pelosok desa.
![]() |
Foto: Pasiter Kodim 1506 Namlea, Letda Infantri. Jufry S. Henaulu. |
Letda Infantri. Jufry S. Henaulu, Pasiter Kodim 1506 Namlea, menegaskan bahwa TMMD adalah perwujudan nyata kemanunggalan TNI dan rakyat, mendukung program pemerintah hingga ke pelosok negeri.
![]() |
Foto: Dansatgas TMMD ke-125 Kodim 1506 Namlea, Letkol Inf. Mohammad Tamami. |
Senada hal itu disampaikan Letkol Inf. Mohammad Tamami, Dansatgas TMMD ke-125 Kodim 1506 Namlea, menyatakan, "TMMD adalah dedikasi TNI untuk masyarakat. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi Buru Selatan."
Bupati Buru Selatan, La Hamidi, mengatakan, TMMD adalah contoh nyata kolaborasi yang sukses antara TNI dan pemerintah daerah. "Kami berharap program ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Buru Selatan."
Wakil Bupati Buru Selatan, Gerson Eliaser Selsily, menyebut Pemerintah daerah akan terus mendukung penuh program TMMD. "Kami yakin sinergi ini akan terus membawa kemajuan bagi masyarakat Buru Selatan". Tambahnya.
Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Pangdam XV Pattimura, berharap dengan kehadiran TMMD masyarakat dapat merwatnya dalam waktu yang lama, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat kedepannya.
"Setiap tetes keringat yang tercurah dalam TMMD akan menjadi momen kemanunggalan TNI dan rakyat. Semoga upaya ini menjadi semangat dan kebersamaan yang terjalin antara TNI dan Rakyat",ungkapnya.
Di setiap langkah, semangat kebersamaan menjadi kekuatan yang tak pernah hilang. Ada jiwa nasionalisme dan patriotisme menjadi landasan kokoh untuk membangun Buru Selatan yang lebih sejahtera.
Dengan semboyan "Lolik Lalen Fedak Fena," Satukan Hati Membangun Negeri, para prajurit TNI Angkatan Darat hadir sebagai pembawa perubahan, mengukir setiap kisah menjadi cerita untuk masa depan yang cerah ditanah di Bumi Fuka Bupolo. (EJT)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |