Dalam unggahan emosionalnya, Bebizie sebenarnya tengah mengantar anak semata wayangnya untuk memulai kuliah di Belanda. Ia bahkan sempat mengungkap perasaannya sebagai seorang ibu yang harus berpisah.
“Jujur, ibu galau karena lusa kakak sudah masuk kuliah dan harus pisah sama ibu dalam waktu yang lumayan lama... Di manapun selalu ingat Allah SWT,” tulisnya penuh haru.
Namun, sentimen publik berkata lain. Di tengah sorotan tajam terhadap tunjangan anggota dewan, warganet justru menilai unggahan itu sebagai bentuk ketidakpekaan. Kolom komentar pun dibanjiri kritik, hingga akhirnya ditutup oleh Bebizie.
Tak tinggal diam, Bebizie kemudian menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka. Ia menjelaskan bahwa perjalanannya bukan dadakan, melainkan bagian dari rencana jangka panjang untuk mendukung pendidikan anaknya.
“Plan ini sudah lama saya rancang... Saya mengajukan cuti selama 10 hari dari fraksi dan DPRD DKI Jakarta,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh biaya liburan dan pendidikan ditanggung dari dana pribadi, bukan fasilitas negara. Lebih jauh, ia mengaku gaji bulanannya sebagai anggota dewan pun banyak dialokasikan untuk membantu warga di daerah pemilihannya.
“Saya minta maaf atas ketidaktahuan saya atas kondisi di Jakarta... Semoga ini bisa jadi bahan evaluasi buat saya ke depannya.”
Meski sudah meminta maaf, Bebizie tetap membagikan momen liburannya, termasuk saat menikmati kereta cepat menuju Capri, Italia. Hal ini membuat sebagian publik kembali mempertanyakan sensitivitasnya terhadap situasi sosial yang tengah berlangsung di Tanah Air.
Kini, bukan hanya soal liburannya yang menjadi sorotan, tapi juga bagaimana figur publik seperti Bebizie menyikapi ekspektasi publik terhadap tanggung jawab, empati, dan citra pejabat. (OR-A)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |