Bangka - Perekat Babel bersama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bangka menggelar sosialisasi bertema wawasan kebangsaan dan pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Aula SMA Negeri 1 Sungailiat, Rabu (18/06/2025). Kegiatan ini menyasar siswa-siswi sebagai langkah edukatif mencegah maraknya praktik perdagangan orang yang menyasar generasi muda.
Perwakilan Perekat Babel, Oom Ismi Mustaqim, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program cinta tanah air dan perlindungan generasi muda. "Setelah kegiatan ini, kami berharap pelajar makin berhati-hati dan bijak merencanakan masa depan, terutama jika ingin bekerja di luar negeri," ujarnya.
PLH Kepala Sekolah SMA N 1 Sungailiat, Usman, S.Pd., menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyatakan pentingnya edukasi dini agar siswa memiliki bekal pengetahuan untuk mengenali dan menghindari potensi eksploitasi.
Kabid Wasnas Kesbangpol Bangka, Suryani, turut hadir dan menegaskan perlunya peningkatan pemahaman mengenai berbagai bentuk kekerasan, termasuk TPPO. Ia menyebut modus penipuan kerja lewat media sosial masih marak, dengan iming-iming gaji besar sebagai jebakan.
“Wawasan kebangsaan harus ditanamkan agar siswa sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta tidak mudah menjadi korban eksploitasi,” tegasnya. Ia juga merujuk UU No. 21 Tahun 2007, yang mendefinisikan TPPO sebagai tindakan eksploitasi manusia secara ilegal.
Sebagai catatan, akhir November 2024, Kemlu memulangkan 21 WNI korban TPPO dari Myawaddy, Myanmar. Sementara itu, LPSK menyerahkan restitusi kepada 24 korban kasus penjualan ginjal ke Kamboja.
Seluruh pihak berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang kuat dalam membentuk generasi muda yang waspada, berwawasan, dan berani menolak segala bentuk kejahatan perdagangan orang. (OR-E_yuafi)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |