Penyisiran dilakukan secara menyeluruh menggunakan Riideye X (alat deteksi radiasi), Metal Detector (pendeteksi logam) dan Mirror Detector (pendeteksi cermin) untuk memeriksa setiap sudut ruangan, mulai dari altar, deretan kursi jemaat, hingga area luar bangunan gereja.
Kegiatan sterilisasi hari ini difokuskan pada lima gereja dengan basis jemaat yang cukup besar, yakni Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran, Gereja Santo Yakobus, Klodran, Gereja Santo Paulus, Pringgolayan, Gereja Salib Suci, Kasihan dan Gereja Santo Theresia, Gubug Sedayu.
Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, menegaskan bahwa langkah ini merupakan prosedur tetap (Protap) dalam pengamanan Operasi Lilin Progo 2025.
"Tujuan utama dari sterilisasi ini adalah untuk memastikan bahwa lokasi ibadah benar-benar steril dari benda-benda berbahaya maupun potensi ancaman lainnya. Kami ingin memberikan rasa aman dan ketenangan bagi seluruh jemaat agar mereka dapat melaksanakan ibadah Natal dengan khidmat," ujar AKBP Novita Eka Sari.
Beliau juga menambahkan bahwa setelah dilakukan sterilisasi, pihak kepolisian akan melakukan serah terima pengamanan dengan petugas keamanan internal gereja. Personel Polri juga akan ditempatkan di setiap gereja selama rangkaian ibadah berlangsung untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Hingga berita ini diturunkan, hasil penyisiran di lima gereja tersebut dinyatakan aman dan tidak ditemukan benda-benda yang mencurigakan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan saling menjaga toleransi demi terciptanya suasana Natal yang damai di Bumi Projotamansari.
“Polsek jajaran di Bantul juga akan melaksanakan sterilisasi gereja di wilayah masing-masing sebagai bagian dari pengamanan perayaan Natal,” tandasnya. (WIT)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |