Mahasiswa UKIM Hadir di Desa Wayaloar, Bawa Semangat dan Kontribusi Nyata Lewat KKN

Halsel - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) menjadi ajang penting untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat dan berkontribusi nyata dalam pembangunan desa.

Pada 25 September 2025, mahasiswa UKIM secara resmi tiba di Desa Wayaloar, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, untuk menjalankan program KKN. Kehadiran mereka disambut dengan hangat oleh pemerintah desa, gereja, serta masyarakat setempat.

Ketua Tim KKN 64 UKIM, Radhy Ayal, menjelaskan kepada awak media bahwa kegiatan mereka di Desa Wayaloar bertujuan memberikan kontribusi konkret di berbagai sektor.

"Tim KKN 64 UKIM hadir di Desa Wayaloar untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan, baik dari segi infrastruktur, ekonomi, teknologi informasi, hingga pengembangan sumber daya manusia," ujar Radhy, Sabtu (06/10/2025).

Ia juga berharap adanya sinergi antara tim KKN, pemerintah desa, dan gereja dalam pelaksanaan setiap program.

"Kami berharap pemerintah daerah dan pihak gereja dapat berkolaborasi bersama kami dalam menjalankan setiap program yang telah dirancang," tambahnya.

Dengan semangat dan komitmen tinggi, Radhy menegaskan bahwa keberadaan timnya di desa ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bentuk nyata dari pengabdian.

"Harapan kami, kehadiran ini bisa membawa manfaat nyata bagi kemajuan Desa Wayaloar," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Wilayah Kecamatan Obi Selatan, Fredo Kodobo, S.E., yang juga merupakan alumni UKIM, menyambut baik kedatangan tim KKN 64 dengan penuh antusias.

"Kehadiran mahasiswa UKIM menjadi gebrakan baru bagi desa dan kecamatan ini. Kami akan memberikan dukungan penuh demi kesuksesan program-program KKN. UKIM selama ini dikenal lewat Teologi, dan saya berharap, melalui KKN ini, UKIM bisa dikenal lebih luas lewat kontribusi nyatanya kepada masyarakat," ujar Fredo.

Secara keseluruhan, kehadiran tim KKN UKIM mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, gereja, dan masyarakat. Mahasiswa menyatakan komitmen untuk aktif, produktif, dan maksimal dalam melaksanakan seluruh program kerja yang telah dirancang.

Tak hanya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, KKN ini juga menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat desa, sekaligus membangun generasi muda yang unggul dan berdaya saing tinggi di masa depan. (OR-EH)

Baca Juga