Aksi bertajuk “Indonesia Darurat Demokrasi, Mahasiswa Menggugat” tersebut berlangsung aman dan tertib tanpa bentrokan maupun tindakan anarkis. Para mahasiswa membawa spanduk berisi pesan kritik, sekaligus menyampaikan aspirasi secara bergantian di bawah terik matahari.
Ketua HMI Kota Sibolga, Rahmat, menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi itu. Pertama, menolak pemberian tunjangan DPR. Kedua, mendesak Kapolri untuk mengundurkan diri. Ketiga, meminta evaluasi terhadap kinerja DPRD Kota Sibolga.
Aksi mahasiswa ini disambut langsung oleh Ketua DPRD Kota Sibolga, Ansyar Afandi Paranginangin, didampingi Kapolres Sibolga, AKBP Eddy Inganta, S.H., dan Wakil Ketua DPRD Sibolga, Dr. (HC) Jamil Zeb Tumori, S.H. Dalam pernyataannya, Ansyar menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam sejumlah aksi demonstrasi di daerah lain.
“Kami berterima kasih karena aksi ini berjalan kondusif, aman, dan damai. Di Kota Sibolga kita semua bersaudara, tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dengan kekerasan. Mari berdiskusi, mari berdialog. Kami terbuka demi kebaikan bersama, demi kebaikan Kota Sibolga,” ujarnya.
Ia juga menilai, aksi mahasiswa di Sibolga mencerminkan sikap kritis yang santun dan beradab. “Setinggi-tinggi ilmu adalah adab, dan hari ini mahasiswa Sibolga menunjukkan itu,” tambahnya.
Usai menyampaikan aspirasi di halaman gedung, mahasiswa bersama Ketua DPRD, Kapolres Sibolga, serta rombongan lainnya melanjutkan diskusi di ruang rapat DPRD Kota Sibolga. (OR-RZ)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |