Acara yang berlangsung di Kelurahan Silale itu turut dihadiri Gubernur Maluku Hendrik Izaac Lewerissa, Kepala Distrik Navigasi Jece Julita Piris, perwakilan Kementerian Perhubungan, Lurah Silale, tokoh masyarakat, dan puluhan warga peserta program padat karya.
“Dermaga bagi Maluku bukan sekadar infrastruktur. Ini adalah urat nadi kehidupan, penghubung antar-pulau, penggerak distribusi barang, dan akses utama mobilitas masyarakat,” ujar Uluputty dalam sambutannya.
Menurutnya, kegiatan padat karya semacam ini punya dua sisi penting: memperbaiki infrastruktur strategis sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.
“Mereka tidak hanya menonton hasil pembangunan, tapi ikut bekerja, berkontribusi, dan menikmati dampak ekonominya secara langsung,” tambahnya.
Dalam pidatonya, Uluputty menyampaikan tiga harapan utama:
-
Program ini memberi dampak langsung dan nyata bagi masyarakat sekitar, terutama di Kelurahan Silale.
-
Masyarakat memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga dan merawat fasilitas publik yang telah dibangun.
-
Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat terus diperkuat agar pembangunan menjangkau hingga pulau-pulau kecil dan terluar.
Sebagai Senator asal Maluku, Uluputty menegaskan komitmennya untuk terus mengawal agar program serupa hadir lebih rutin dan merata. Ia percaya, pembangunan yang berkeadilan dimulai dari pinggiran peta, yakni dari wilayah yang selama ini kerap terabaikan.
“Dermaga yang terawat adalah pintu bagi Maluku untuk terus terhubung, bergerak, dan maju,” pungkasnya. (OR-AT)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |