Close
Close

Kasi Kurikulum SD Ditikam di Kantor Dinas Pendidikan, Keluarga Minta Publik Tak Terprovokasi Isu Negatif

Foto: Benidiktus Dalupe (Dok. Fren Ghoghi)
Sumba Barat Daya – Insiden penikaman terhadap Kepala Seksi Kurikulum SD, Alosius Lede Bora (46), pada Senin, 16 Juni 2025, mengejutkan banyak pihak. Peristiwa berdarah itu terjadi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Sumba Barat Daya, dan kini korban tengah dirawat intensif di ruang ICU RSUD Reda Mbolo akibat luka tusukan serius di bahu dan perut yang menyebabkan usus bocor.


Pihak keluarga, melalui juru bicara Benidiktus Dalupe, menyesalkan berbagai tuduhan negatif yang beredar di media sosial dan media online. Ia menyebut tudingan tersebut tidak berdasar dan berpotensi mencemarkan nama baik korban.


“Kondisi Alosius sangat kritis. Ia baru saja menjalani operasi besar selama empat jam semalam, dengan luka tusukan yang dalam,” ujar Benidiktus dalam konferensi pers, Selasa (17/06/2025).


Benidiktus juga membantah keras bahwa insiden ini terkait dengan penghambatan pencairan dana BOS untuk SD Katolik Ilhaloko, Kecamatan Kodi Utara. Menurutnya, pelaku bernama Emanuel Karsianto Sukardana (25) membawa berkas yang belum lengkap, sehingga pencairan dana memang belum bisa dilakukan.


“Tidak benar kalau Alosius mempersulit pencairan dana. Itu fitnah yang menyakitkan bagi kami sebagai keluarga,” tegasnya.


Berdasarkan informasi dari mantan atasan korban, pelaku bahkan tidak terdaftar sebagai operator sekolah dalam sistem Dapodik. “Pak Apin, mantan atasan korban, menyatakan bahwa pelaku bukan operator resmi. Bahkan Alosius sendiri tidak terlalu mengenalnya,” tambah Benidiktus.


Ia mendesak Dinas P&K Sumba Barat Daya untuk memberikan penjelasan resmi terkait insiden ini, mengingat peristiwa terjadi di lingkungan kantor dinas. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak menelan mentah-mentah narasi di media sosial.


“Kami meminta kepada semua pihak, terutama aparat kepolisian, agar mengusut kasus ini secara tuntas dan sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.


Perkembangan kasus ini akan terus dipantau untuk memastikan keadilan ditegakkan dan informasi akurat tersampaikan kepada publik.
[OR-FG]

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama