Relawan SMS jilid II yang pimpin oleh Sofian Solissa tiba di DPC PKB pukul 15.40 WIT, diterima oleh ketua tim penjaringan DPC PKB Bursel, Bram Bahta.
Setelah mendaftar Sofian Solissa bersama rombongan bergerak menuju DPD Partai NasDem dan diterima oleh ketua tim penjaringan, Basir Mony; sekretaris tim penjaringan, Jumra Sigmarlatu dan seluruh pengurus partai NasDem.
Usai mengambil formulir di Nasdem, Sofian Soulisa kepada wartawan mengatakan dirinya telah mengembalikan formulir di PKB dan mengambil formulir di DPD partai NasDem.
Ia mengatakan, untuk formulir pendaftaran, SMS telah mengambil di semua partai termasuk di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bursel.
"Yang jelasnya untuk pengambilan di semua partai itu kita ambil termasuk yang terakhir di PSI partai nonseat, kalau pengembalian itu hari ini kita di PKB dan kami yakin setelah Ibu Safitri balik kesini akan kita kembalikan ke partai-partai yang dokumennya sudah siap," terang Solissa.
Ia menegaskan, jika SMS berada di Kabupaten maka SMS akan mengembalikan sendiri ke partai - partai karena itu merupakan sebuah kehormatan bagi seorang kandidat.
"Jadi kalau beliau sudah datang maka beliau dan tim pemenangan akan sama-sama mengembalikan dokumen formulir pendaftaran ke partai," tegasnya.
Menurut Solissa, dirinya optimis kandidatnya akan memperoleh rekomendasi di semua partai yang dilakukan pendaftaran.
Optimis ini karena kandidatnya saat ini masih berstatus sebagai bupati aktif dan punya kemampuan untuk melobi rekomendasi di DPP partai politik.
"Sebagai politisi kami yakin beliau dengan kemampuan satu periodenya mampu melobi partai-partai politik. Jadi yang jelasnya persyaratan untuk memenuhi beliau sebagai calon Bupati terpenuhi," ketusnya.
"Kalau PDIP itu sudah pasti, ditambah dengan partai Demokrat dan beberapa partai yang insya Allah akan bersama-sama dengan kami," sambungnya.
Disingung dalam Pilkada 27 November nanti apakah SMS masih berpasangan dengan Gerson Eliaser Selsily (GES), Solissa enggan berkomentar karena bukan domainnya untuk berbicara di rana itu.
"Itu mutlak hak beliau, hak Ibu Safitri. Nanti mau siapa atau siapa yang jelasnya ketika ada Demokrat di dalam ya pasti juga," tandasnya. (AL)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |