Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasasabessy yang panen bersama jajarannya itu menyampaikan kebanggaannya kepada warga binaan yang sukses mengelola dua komoditas ini sekaligus sehingga dapat dipanen secara bersamaan. “Kami bangga dan kami akui warga binaan semakin berkembang kualitas kemandiriannya. Kami bersyukur 7 jenis sayuran yang kami budidayakan sukses mencapai masa panen,” ucap Marasabessy.
Meskipun lokasi Lapas yang jauh dari perkotaan dan kurangnya kualitas lahan, tidak menyurutkan semangat jajarannya untuk membina warga binaan dalam sektor pertanian. “Kami akan terus melanjutkan program ini selain untuk kepentingan perekonomian dan pangan masyarakat, tetapi juga bermanfaat untuk warga binaan ketika sudah bebas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin menjelaskan cabai dan timun yang dihasilkan pada panen ini cukup melimpah. “Yang kami petik hari ini ada 15 Kg yang sudah dipesan para pengepul sekitar Lapas. Demikian juga dengan timun yang dipesan dengan jumlah 60 buah. Yang masih belum dipetik masih ada sekitar 15 Kg lagi,” ujar Mustafa.
Pencapaian Lapas Namlea ini lantas mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku (Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Orang nomor satu di Pemasyarakatan Maluku itu salut dengan konsistensi budidaya pertanian dari Lapas Namlea. “Pertahankan tren positif ini dalam memberdayakan warga binaan untuk mendukung program Bapak Menteri. Kami berharap ke depannya program ini semakin berkembang dan memberi manfaat lebih luas bagi pembinaan warga binaan,” ujar Ricky. (LTO)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |