Bekasi - Partai Gema Bangsa baru seumur jagung dan belum pernah menjadi peserta pemilu. Tetapi, konflik internal telah terjadi di internal partai, khususnya di tubuh kepengurusan DPD Partai Gema Bangsa Kota Bekasi menyusul terbitnya Surat Keputusan (SK) baru yang mengganti struktur pengurus inti tanpa proses musyawarah.
Ketua DPD Partai Gema Bangsa Kota Bekasi, Budi Ariyanto, menyatakan bahwa dirinya diberhentikan dari jabatan ketua tanpa pemberitahuan maupun proses klarifikasi.
"Tanpa alasan yang jelas, saya diberhentikan dari jabatan Ketua DPD Partai Gema Bangsa Kota Bekasi. Pergantian itu dilakukan tanpa melalui rapat internal bersama pengurus DPD, tanpa musyawarah, dan tanpa klarifikasi terhadap kinerja saya selama ini," kata Budi kepada media ini, Jumat (17/10/2025) malam.
Ia mengklaim telah menjalankan tugasnya dengan penuh komitmen, mulai dari pembentukan struktur pengurus lengkap, persiapan kantor sekretariat, hingga rencana deklarasi dan konsolidasi kader.
"Saya tidak pernah merasa merugikan partai. Sebaliknya, saya berupaya menumbuhkan semangat kebersamaan dan memperkuat citra Gema Bangsa sebagai partai yang berorientasi pada kerja nyata," tegasnya.
Dualisme SK dan Pergantian Pengurus
Berdasarkan dokumen internal partai, struktur DPD Kota Bekasi sebelumnya tercatat dalam SK No. 076/BK/DPP-PGB/VI/2025 dengan susunan:
-
Ketua: Budi Ariyanto
-
Sekretaris: Dedi Ferdianto
-
Bendahara: M. Zaki
Namun pada 7 Agustus 2025, DPP menerbitkan SK No. 254/BK/DPP-PGB/VIII/2025 yang mengganti posisi ketua, sekretaris, dan beberapa jabatan lain menjadi:
-
Ketua: Dedi Ferdianto
-
Sekretaris: Dyka
-
Bendahara: Zaky
Proses pergantian inilah yang menjadi sorotan dan menuai penolakan dari sejumlah pengurus lama.
Norma Basari: SK Baru Terbit Tanpa Rapat Pleno
Norma Basari, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK), kepada media ini, Jumat (17/10/2025) malam, menyatakan bahwa dirinya tidak dinonaktifkan, namun keberatan atas proses penerbitan SK baru yang dinilai tidak sesuai AD/ART partai.
"Saya masih pengurus berdasarkan SK lama maupun SK baru. Tapi saya kurang berkenan dengan terbitnya SK yang mengganti ketua dan beberapa pengurus tanpa melalui mekanisme organisasi," ujarnya.
Norma menambahkan, tidak pernah ada rapat pleno yang menjadi dasar pemberhentian Ketua Budi Ariyanto, dan sejumlah nama yang masuk dalam SK baru pun menyatakan tidak bersedia menjalankan tugas.
"Beberapa pengurus tidak menerima SK tersebut dan memilih tidak melaksanakan tugas. Partai itu perlu soliditas dan kebersamaan. Jangan kedepankan ego," tuturnya.
Agus Mulyadi: Saya Dikeluarkan dari Grup Tanpa Alasan
Senada dengan Norma dan Budi, Agus Mulyadi MS, Wakil Ketua Bidang Kader dan Pengembangan Kepemimpinan, juga mengungkapkan kekecewaan atas pergantian pengurus yang dinilai mendadak.
"Ketua DPD berdasarkan SK bulan Juni 2025 adalah Budi Ariyanto. Tapi pada 7 Agustus keluar SK baru tanpa ada pleno dan tanpa pemberitahuan ke pengurus," kata Agus, kepada media ini, Jumat (17/10/2025) malam.
Agus menuturkan bahwa banyak pengurus keluar dari grup komunikasi internal sebagai bentuk protes terhadap pergantian yang disebut tidak transparan.
"Saya sendiri membuat pernyataan ke inisiator Kota Bekasi, Zaki Safari Ilmi. Akhirnya saya dikeluarkan dari grup oleh ketua yang baru, tanpa penjelasan," tegasnya.
Agus menyatakan siap mendukung Partai Gema Bangsa di Kota Bekasi asalkan di bawah kepemimpinan Budi Ariyanto.
Tentang Partai Gema Bangsa
Partai Gema Bangsa merupakan partai politik nasional yang didirikan pada 17 Januari 2025, dan telah berbadan hukum berdasarkan SK Kementerian Hukum dan HAM Nomor M.HH‑3.AH.11.03 Tahun 2025 tertanggal 25 Maret 2025.
Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Ahmad Rofiq, partai ini mengusung visi desentralisasi politik, yaitu memperkuat peran daerah dalam proses pengambilan keputusan politik. Gema Bangsa kini telah membentuk kepengurusan di 38 provinsi dan menargetkan struktur lengkap di semua kabupaten/kota pada akhir 2025.
Partai ini tengah mempersiapkan diri untuk lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2029, dengan menitikberatkan strategi pada penguatan basis lokal dan pemberdayaan kader di akar rumput.
Sementara itu, Ahmad Rofiq bukan orang baru di dunia perpolitikan tanah air, ia sebelumnya pernah menjadi Sekjen di Partai Nasdem besutan Surya Paloh dan terakhir, sebelum mendirikan Partai Gema Bangsa, ia sempat dipercayakan sebagai Sekjen Partai Perindo mendampingi Harry Tanoesoedibjo yang adalah Ketua Umum Partai Perindo. (OR-AAA)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |