Anggota Koalisi Advokat HAM Papua, Simon Soren, mengatakan bahwa tuntutan pembebasan terhadap 24 tahanan saat aksi telah selesai, namun pihaknya kini menuntut kepolisian segera mengungkap tragedi penembakan terhadap Maikel Welerubun di Sorong.
“Kami minta aktor di balik penembakan adik Maikel Welerubun segera diungkap. Bila perlu, polisi harus mengungkap jenis peluru yang digunakan,” ujar Simon di Kota Sorong, Senin (1/9/2025).
Simon juga mendesak agar Polresta Sorong Kota dan Polda Papua Barat Daya segera membentuk tim pencari fakta yang independen untuk membongkar dalang di balik kasus ini.
“Kami ingin polisi membuka kasus ini secara transparan. Jangan sampai hanya karena urusan 24 tahanan dianggap selesai, lalu penembakan terhadap warga sipil ini ditutup begitu saja,” katanya.
Menurutnya, kasus penembakan Maikel di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Sorong, bisa diungkap secara terang benderang, sehingga pihak yang bersalah dapat diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
“Laporan terkait penembakan adik Maikel Welerubun sudah kami masukkan, dan kami minta polisi bekerja secara profesional untuk mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Pihaknya juga meminta agar kasus ini ditangani secara ilmiah dan objektif, termasuk melalui uji forensik. Jika benar Maikel Welerubun ditembak dengan peluru tajam atau gas air mata, maka fakta tersebut harus segera diungkap ke publik.
Sementara itu, Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Amry Siahaan, mengaku pihaknya telah menerima laporan polisi (LP) terkait kasus penembakan terhadap warga sipil dalam aksi tersebut.
“Kami sedang mendalami sesuai dengan mekanisme yang berlaku di kepolisian,” jelasnya.
Hingga kini, pihak kepolisian belum mengetahui siapa anggota yang melakukan penembakan terhadap Maikel Welerubun di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Sorong, saat aksi berlangsung. (OR-FO)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |