Harga Cabai dan Bawang Meroket, Pemkot Sibolga Siapkan Operasi Pasar Bersama BI

Jakarta – Lonjakan harga bahan pokok kembali terjadi di sejumlah daerah. Di Kota Sibolga, Sumatera Utara, harga cabai rawit dilaporkan menembus Rp100 ribu per kilogram, sementara bawang merah dijual sekitar Rp46 ribu per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada beras, yang kini berkisar Rp15.600 hingga Rp16.500 per kilogram.

Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik menegaskan pemerintah daerah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan langkah cepat. Salah satu upaya yang akan ditempuh adalah menggelar operasi pasar dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) Sibolga.

“Operasi pasar menjadi prioritas agar distribusi bahan pokok bisa lebih merata dan harga kembali stabil,” ujar Syukri dalam rapat koordinasi TPID, Kamis (11/9).

Faktor Penyebab

Menurut pemerintah daerah, lonjakan harga cabai dan bawang bukan akibat permainan pasar, melainkan dampak dari cuaca buruk yang mengganggu produksi dan distribusi dari wilayah sentra. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut bila tidak ada intervensi.

Langkah Pemerintah

Selain operasi pasar, Pemkot Sibolga juga menyiapkan program gerakan pangan murah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Pemerintah daerah pun mendorong percepatan realisasi anggaran 2025 agar program stabilisasi harga dapat segera dijalankan.

“Kami berharap kerja sama antara pemerintah daerah, BI, Bulog, dan seluruh pihak terkait bisa menahan laju inflasi serta melindungi daya beli masyarakat,” tambah Syukri.

Lonjakan harga cabai dan bawang merah belakangan ini bukan hanya terjadi di Sibolga, tetapi juga di sejumlah wilayah lain di Indonesia. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional telah meminta daerah untuk memperkuat koordinasi guna menjaga ketersediaan pangan menjelang akhir tahun. (OR-RZ)

Baca Juga