Dalam pidatonya, Saadiah menyoroti tema peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu "Indonesia Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Menurutnya, tema tersebut memang sarat makna dan sangat ideal bagi arah masa depan bangsa, namun harus diwujudkan dengan tindakan nyata, bukan hanya sekadar slogan seremonial.
“Indonesia berdaulat, bersatu, rakyat sejahtera, Indonesia maju. Tentu tema yang bagus bagi Indonesia saat ini, di ulang tahunnya yang ke-80. Tapi kita juga punya banyak harapan, harapan untuk Indonesia,” ungkap Saadiah.
Ia menegaskan bahwa kemerdekaan sejati berarti memberikan ruang yang luas kepada rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan kritik tanpa takut ditekan atau diabaikan. Menurutnya, kebebasan berpendapat adalah wujud nyata dari kedaulatan rakyat yang seharusnya menjadi dasar utama dalam setiap kebijakan negara.
“Tentu rakyat juga punya ruang yang bebas untuk menyampaikan masukan, kritikan kepada penguasa, kepada pemerintah, untuk memperbaiki kebijakan-kebijakan yang sangat tidak pro-rakyat. Yang tentu rakyat merasa benar-benar kedaulatan ada di tangan rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, politisi asal Maluku ini menekankan bahwa makna kedaulatan haruslah berpihak pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
“Sehingga yang terdaulat adalah rakyat, supaya benar-benar kesejahteraan dirasakan dari ujung barat Indonesia sampai ujung timur Indonesia,” tambahnya.
Pernyataan Saadiah ini menjadi pengingat penting menjelang peringatan kemerdekaan RI bahwa substansi dari kemerdekaan tidak hanya berhenti pada seremoni tahunan, tetapi harus tercermin dalam kebijakan dan praktik pemerintahan yang benar-benar berpihak kepada rakyat. (OR-AT)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |