Ibadah yang digelar di Auditorium Kampus Unsrat ini merupakan bentuk syukur atas terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsrat 2025–2026, Solideo Saul dan Axel Lasut, serta berakhirnya semester ganjil. Acara ini dimeriahkan oleh penampilan luar biasa dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unsrat yang telah mengharumkan nama kampus di kancah nasional dan internasional, termasuk sebagai juara dalam kompetisi internasional A Voyage of Song dan finalis LPSMN 2024.
Dalam homilinya yang terinspirasi dari Ibrani 12:8-11, Pdt. Dr. Gilbert Lumoindong mengangkat tema yang menggugah: "Anak Gampang vs Anak Kerajaan." Ia menegaskan bahwa Tuhan tidak memanggil kita untuk hidup mudah tanpa arah, melainkan menjadi anak-anak Kerajaan yang tangguh, berintegritas, dan siap dipakai untuk hal-hal besar.
“Mahasiswa, otak harus cemerlang, jiwa harus tangguh, rohani harus terasah,” tegas Gilbert, membakar semangat para mahasiswa.
Menurutnya, musuh utama generasi muda bukan hanya kemalasan atau kegagalan, tetapi mentalitas “anak gampang” — generasi yang mudah menyerah, tidak tahan proses, dan hanya mencari kenyamanan. Sebaliknya, anak-anak Kerajaan adalah mereka yang berani menghadapi tantangan, memegang nilai, dan punya visi besar dalam hidup.
Gilbert juga mengapresiasi Unsrat sebagai kampus yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin hebat, dan mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan kapasitas akademik, karakter, dan spiritualitas.
“Target Tuhan adalah agar kalian menjadi anak-anak Kerajaan, pemimpin yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh dan penuh integritas,” ujarnya.
Dengan pesan yang kuat dan penuh makna, Pdt. Dr. Gilbert Lumoindong meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh civitas akademika Unsrat. Semangat baru ini diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk terus melangkah lebih jauh, bukan sebagai anak gampang, tapi sebagai generasi pemimpin anak-anak Kerajaan. (OR/VH-RK)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |