Peluncuran SPMB menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan sistem penerimaan murid baru yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel di Kabupaten Buru Selatan. Hal ini ditegaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan, Mumin Tomanussa, dalam sambutannya.
Tomanussa menyampaikan bahwa penerimaan murid baru merupakan pintu gerbang awal dalam proses pendidikan formal. Oleh karena itu, sistem yang diterapkan harus menjunjung tinggi prinsip keadilan, pemerataan akses pendidikan, serta bebas dari praktik pungutan liar (pungli) dan penyalahgunaan kewenangan.
“Launching SPMB ini adalah bentuk komitmen bersama kita untuk membangun pendidikan yang berintegritas. Sistem penerimaan murid baru harus dikelola secara transparan, akuntabel, dan berpihak pada keadilan bagi seluruh masyarakat Buru Selatan,” ujar Tomanussa.
Ia menegaskan bahwa SPMB tidak hanya dipahami sebagai sebuah sistem teknis berbasis administrasi atau digital semata, melainkan juga sebagai representasi dari semangat reformasi pendidikan di Kabupaten Buru Selatan. Menurutnya, kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan harus dibangun sejak proses awal, yakni pada tahapan penerimaan peserta didik.
Selain peluncuran sistem, penandatanganan Pakta Integritas menjadi langkah konkret untuk menegaskan komitmen seluruh kepala sekolah dan pemangku kepentingan terkait. Melalui pakta tersebut, seluruh pihak berjanji untuk tidak melakukan pungli, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta senantiasa menjunjung tinggi etika dan integritas dalam pelaksanaan SPMB.
“Pakta Integritas ini bukan sekadar seremoni, tetapi komitmen moral dan hukum. Kami ingin memastikan bahwa proses penerimaan murid baru berjalan sesuai aturan dan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tomanussa menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan akan terus melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan selama proses SPMB berlangsung. Selain itu, pihaknya juga membuka saluran pengaduan bagi masyarakat sebagai bentuk transparansi dan partisipasi publik.
“Kami membuka ruang pengaduan bagi masyarakat. Jika ada indikasi pelanggaran, silakan dilaporkan. Tujuan kita adalah membangun kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan di Buru Selatan,” katanya.
Menutup sambutannya, Tomanussa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam persiapan dan pelaksanaan SPMB, mulai dari tim pelaksana, pengembang sistem digital, hingga para kepala sekolah yang menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan di masing-masing satuan pendidikan.
Peluncuran SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 tersebut turut dihadiri Asisten I Setda Kabupaten Buru Selatan, Hery Waemese, yang mewakili Pemerintah Kabupaten Buru Selatan, Kepala Inspektorat Farida Salampessy, perwakilan Polres Buru Selatan, serta sejumlah undangan lainnya. (al)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |